Sejumlah wakil rakyat di DPRD Kota Palangka Raya dibuat kesal, lantaran video yang beredar memperlihatkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palangka Raya, Alman P Pakpahan memukul bagian perut dan menyuruh pegawainya push up di depan umum. Bahkan, Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya, Wahid Yusuf dan Anggota Komisi B, M Khemal Nasery meminta agar wali kota mengevaluasi dan tidak mempertahakan kepala dinas yang arogan terhadap bawahan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya, Alman P Pakpahan tak banyak berkomentar dan hanya mengatakan bahwa apa yang dilakukannya semata-mata ingin mendisiplikan pegawai dan tak ada maksud menyakiti atau mencelakakan.
“Saya tidak dalam kapasitas menanggapi itu, saya hanya menyatakan ingin menegakkan aturan bagaimana saya turut serta membantu mengamankan bandara supaya pengguna bandara aman dan nyaman,” jelas Alman saat jumpa pers di Kantor Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya, Jumat (21/10). Sementara soal ketegasan dan arogansi, Alman menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai. Namun demikian, ia mengaku tak ada memiliki niat untuk mencelakakan anggota lembaga yang dipimpinnya. “Kami hanya ingin memberikan pelayanan terbaik di bandara, tidak ada maksud lain,” bebernya.
Di tempat yang sama, perwakilan pegawai Dishub Kota Palangka Raya yang viral akibat dipukul pimpinananya mengaku ikhlas dan tak ingin memperpanjang masalah tersebut. Hal ini dikatakan Bagus Budi Novianto, sebagai perwakilan dari kawan-kawannya yang di dalam video tengah dipukul pada bagian perut dan disuruh push up oleh Kadishub Palangka Raya. “Kami tidak melaporkan atas kejadian itu dan kami tidak merasa keberatan atas video yang beredar saat di Bandara Tjilik Riwut. Alasannya, karena perbuatan pimpinan merupakan bentuk perhatian dari pimpinan kepada kami sebagai pembinaan. Agar kami dalam melaksanakan tugas bisa lebih profesional,” ujarnya. (hfz)